Pasar Tradisional Sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

A. Fikri Wijaya SE.

Pasar Tradisional Sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Kerakyatan - Beberapa periode ini perekonomian di Kabupaten Wonosobo mengalami banyak perubahan dan kemunduran, ditambah imbas terbesar tutupnya PT Dieng Jaya yang membuat ribuan warga di Kabupaten Wonosobo serta sekitarnya menjadi pengangguran disusul kebakaran Pasar Induk Wonosobo yang terbakar 4 Kali dalam kurun waktu 30 tahun membuat masyarakat semakin terpuruk.

Pasar Tradisional Sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Kerakyatan A. Fikri Wijaya SE.

Pasar Tradisional Sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

Sebagai orang yang kesehariannya melihat aktifitas pasar karena menjadi pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Induk Wonosobo, akhirnya saya memahami betapa pentingnya peran pasar tradisional dalam hal ini Pasar Induk Wonosobo. Setelah PT. Dieng Jaya tutup memang berkembang pabrik-pabrik kayu sekala kecil yang pada akhirnya juga tutup atau mengurangi karyawannya.

Namun begitu budaya konsumsi masyarakat tidaklah turun seiring turunnya perekonomian rumah tangga masyarakat, malah bisa dibilang budaya konsumtif cenderung  naik sehingga membuat perputaran ekonomi tidak berimbang. Disinilah sebenarnya peran pasar tradisional harus dimaksimalkan, karena pasar tradisional merupakan wadah  yang mampu menampung dan menggerakkan pengembanngan ekonomi kerakyatan dari produk UMKM maupun pabrikan.

Lepas dari produk-produk  tersebut, pasar tradisional jauh dari kata monopoli karena banyak melibatkan pedagang, pengusaha, ataupun pembeli dari berbagai daerah dan kalangan.  Hal ini akan lebih baik bagi skala luas seperti daerah atau kabupaten dalam mengembangkan ekonomi berbasis masyarakat,pemerataan ekonomi akan terbangun sehingga bisa mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat.


1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.